TUGAS 3
Ekonomi Turki dikategorikan
sebagai ekonomi negara
menuju maju (emerging
market) oleh IMF. Turki
adalah salah satunegara maju di dunia
menurut CIA World Factbook. Turki
merupakan negara dengan PDB
nominal terbesar ke-18 danPDB
menurut PPP terbesar ke-17 di dunia. Negara ini termasuk di antara produsen
terkemuka di dunia dalam produk pertanian, tekstil, kendaraan bermotor, kapal,
sarana transportasi lainnya, bahan bangunan, elektronik konsumen, dan peralatan
rumah tangga.
Berikut adalah PDB (Pertumbuhan Domestik Bruto) di Negara Turkey dari
Tahun ke Tahun :
1.
2013
Produk industri Turki yang menanjak 1,4 persen pada akhir Juni 2013 berimbas
pada Produk Domestik Bruto (PDB) negeri itu. Catatan dari lembaga statistik
setempat, TSI, menunjukkan kalau PDB pada kuartal kedua 2013 tumbuh 3,2 persen,
tulis AP pada Senin (12/8/2013).
Andai dibandingkan dengan kuartal pertama tahun
ini, pencapaian pertumbuhan itu lebih baik. Posisi pertumbuhan pada kuartal
pertama 2013 adalah 3 persen.
2.
2014
ANKARA.
Kontraksi ekonomi yang dialami Turki pada kuartal dua cukup mengejutkan.
Kondisi ini dapat diartikan bahwa pemerintah akan meningkatkan tekanan kepada
bank sentral untuk menurunkan biaya pinjaman. Tujuannya tak lain untuk mengerek
pertumbuhan ekonomi meskipun tingkat inflasi semakin tinggi mendekati level dua
kali lipat dari target bank sentral.
Asal
tahu saja, pertumbuhan PDB Turki pada kuartal II berada di level 2,1%.
Sementara, prediksi 15 analis yang disurvei Bloomberg mematok pertumbuhan
sebesar 2,8%. Sementara itu, tingkat konsumsi rumah tangga anjlok 1,5% dari
kuartal sebelumnya.
Sebelumnya, pada bulan lalu,
Basci menegaskan akan memperketat akses kredit hingga dia melihat adanya
penurunan inflasi yang signifikan. Mata uang Turki, lira, langsung melemah
pasca data ekonomi ini dirilis. Pada pukul 14.28 waktu Ankara, lira melemah
0,3% menjadi 2,2033 per dollar AS.
3. 2015
Presiden Turki dari Partai
Keadilan dan Pembangunan (AKP) Recep Tayyip Erdogan membuat langkah
kontroversial demi perbaikan ekonomi negerinya. Ia menyerukan pengubahan
sistem parlementer ke presidensiil untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto
(PDB) Turki.
Erdogan beralasan, sistem
parlementer menyulitkan pertumbuhan karena bertele-tele. Dengan perubahan
sistem ketatanegaraan itu, kata Erdogan, PDB dapat naik hingga 25 ribu dolar AS pada 2023. Saat ini PDB
Turki hanya 11 ribu dolar AS.
Erdogan menuding, sistem
parlementer saat ini menyebabkan laju pemerintah lambat akibat sistem
administrasi. Sehingga pemerintah tidak bisa bertindak cepat untuk mendorong
laju ekonomi. Pemimpin Turki itu bahkan mengusulkan amandemen konstitusi
Turki. Namun, solusi itu ditentang oleh partainya sendiri.
“Kita butuh konstitusi baru dengan sistem presidensial di
Turki,” ujarnya, seperti dikutip The Hurriyet
Dailly pada 25 Maret 2015.
Jika menerapkan sistem
presidensial, ia yakin tidak akan terjadi permasalahan eksekutif dengan
parlemen. Erdogan berpendapat, kestabilan ini akan mendobrak kebuntuan
pertumbuhan PDB per kapita Turki.
Erdogan mengeluh, PDB per kapita Turki mengalami kemacetan
setalah tumbuh dari 3.400 dolar AS per kapita pada 2002 menjadi 11 ribu dolar
AS per kapita saat ini (2015).
4.
2016
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
Turki melonjak pada tingkat 4,8 persen pada kuartal pertama 2016 dibandingkan
dengan periode yang sama pada tahun 2015, Badan Pusat Statistik Turki
(TurkStat) melaporkan pada Jumat (10/6/2016).
Angka tersebut melampaui perkiraan konsensus analis dari 4,4 persen.
Produk Domestik Bruto pada kuartal keempat 2015 naik menjadi 31,7 milyar lira Turki ($ 11 milyar), naik 4,8 persen dibandingkan dengan 30,1 miliar lira ($ 10,31 milyar) pada kuartal pertama 2015, kata TurkStat.
Kinerja pada kuartal pertama mendorong keseluruhan pertumbuhan PDB tahunan menjadi 4,8 persen, dengan PDB kumulatif mencapai 499.3 milyar lira Turki ($ 172 milyar) di harga saat ini, tambahnya.
Wakil Perdana Menteri Turki Mehmet Simsek, yang bertanggung jawab bidang ekonomi, mengatakan ekonomi Turki adalah salah satu ekonomi yang tumbuh paling cepat di antara negara-negara di Uni Eropa dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD), yang terdiri dari 34 ekonomi dunia .
Angka tersebut melampaui perkiraan konsensus analis dari 4,4 persen.
Produk Domestik Bruto pada kuartal keempat 2015 naik menjadi 31,7 milyar lira Turki ($ 11 milyar), naik 4,8 persen dibandingkan dengan 30,1 miliar lira ($ 10,31 milyar) pada kuartal pertama 2015, kata TurkStat.
Kinerja pada kuartal pertama mendorong keseluruhan pertumbuhan PDB tahunan menjadi 4,8 persen, dengan PDB kumulatif mencapai 499.3 milyar lira Turki ($ 172 milyar) di harga saat ini, tambahnya.
Wakil Perdana Menteri Turki Mehmet Simsek, yang bertanggung jawab bidang ekonomi, mengatakan ekonomi Turki adalah salah satu ekonomi yang tumbuh paling cepat di antara negara-negara di Uni Eropa dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD), yang terdiri dari 34 ekonomi dunia .
Menurut
perkiraan dari lembaga pemeringkat internasional Fitch pada 26 Mei, ekonomi
Turki akan tetap berada pada jalur pertumbuhan lebih dari 3 persen, kedua ini
dan tahun depan.
Badan ini memperkirakan bahwa ekonomi Turki akan berkembang pada tingkat 3,5 persen tahun ini dan 3,6 persen tahun depan.
Fitch mengatakan kenaikan 30 persen terbaru dalam upah minimum dan sejumlah besar pengungsi Suriah yang ditampung di negara Turki diharapkan untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri, salah satu pendorong utama pertumbuhan PDB. (Pengungsi Suriah itu bukan jadi beban, tapi berkah)
Pada bulan Januari 2016, pemerintah Turki menaikan upah minimum (UMR) bulanan bersih ke 1.300 lira (sekitar $ 450/Rp 6 juta) dari 1.000 lira Turki (sekitar $ 345) untuk sekitar lima juta penerima upah minimum di negara ini. (Perbandingan UMP DKI Jakarta 2016 = Rp 3,1 juta)
Badan ini memperkirakan bahwa ekonomi Turki akan berkembang pada tingkat 3,5 persen tahun ini dan 3,6 persen tahun depan.
Fitch mengatakan kenaikan 30 persen terbaru dalam upah minimum dan sejumlah besar pengungsi Suriah yang ditampung di negara Turki diharapkan untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri, salah satu pendorong utama pertumbuhan PDB. (Pengungsi Suriah itu bukan jadi beban, tapi berkah)
Pada bulan Januari 2016, pemerintah Turki menaikan upah minimum (UMR) bulanan bersih ke 1.300 lira (sekitar $ 450/Rp 6 juta) dari 1.000 lira Turki (sekitar $ 345) untuk sekitar lima juta penerima upah minimum di negara ini. (Perbandingan UMP DKI Jakarta 2016 = Rp 3,1 juta)
Sumber
Referensi :
NAMA ANGGOTA : 1. Fadli Magdat
2. Nia Novia
3. Yulfit Afrilda
No comments:
Post a Comment